Kemudianmenyusuri samudra Hindia dan Samapi masuk Indonesia tepatnya di Selat Sunda, sampailah ke Banten. Mulai dari 1595-1956 dengan modal 249 pasukan dan 64 meriam. Akhirnya sampai ke Indonesia. Di Banten armada yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman tersebut ternyata tidak mendapat sambutan baik oleh masyarakat Banten. - Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah yang lahir di Belanda pada 2 April 1565. Ia adalah penjelajah yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda. Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di kepulauan nusantara yaitu di daerah ini membawanya berlanjut ke ekspedisi-ekspedisi lain yang berujung pada praktik kolonialisme di Nusantara. Baca juga Indische Partij Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan Awal Perjalanan Pada tahun 1592 silam, Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa guna menemukan sebanyak mungkin informasi tentang kepulauan Cornelis ke Amsterdam, bersamaan juga dengan Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Para pedagang ini memastikan bahwa Banten menjadi tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka pun mendirikan compagnie van Verre Perusahaan jarak jauh dan pada 2 April 1595, empat buah kapal berangkat meninggalkan Amsterdam. Kapal tersebut adalah Amsterdam, Hollandia, Mauritius, dan Duyfken. Sejak awal, perjalanan mereka sudah terkendala dengan berbagai masalah, salah satunya penyakit sariawan yang merebak.

Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Dalam usahanya mencari daerah penghasil rempah - rempah Belanda berhasil sampai ke Indonesia, kedatangan Belanda pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di

seperti nya sihh pada tanggal 1 september 1599 karena dia meninggal pada tanggal itu karena jika pemimpin wafat akan langsung di gantikan 1599 cuma tau tahunnya doang

Sebagaievaluasi diri terhadap kinerja peserta didik. Materi soal Penilaian Akhir Tahun ini diambilkan dari kisi-kisi IPS Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 2013. Soal berbentuk pilihan ganda (PG) dengan 4 (empat) opsi jawaban dengan rincian pilihan jawaban A, B, C atau D, dengan total pertanyaan 45 soal. Berikut admin tulis Soal PAT/UKK IPS Kelas 8 SMP - Dua kapal besar berbendera Belanda tampak merapat ke Pelabuhan Aceh pada pertengahan Juni 1599. Dua kapal tersebut dinakhodai oleh dua bersaudara, yakni Frederick dan Cornelis de Houtman. Semula, kedatangan mereka disambut dengan baik. Namun, kelak Cornelis justru mati di tangan seorang perempuan tangguh, Laksamana Laut Kesultanan Aceh Darussalam, Malahayati. Pelayaran ke Aceh menjadi tujuan yang ke sekian kalinya bagi de Houtman bersaudara di wilayah Nusantara. Apesnya, nyaris seluruh upaya menemukan pusat rempah-rempah itu berujung kegagalan. Banten, Madura, hingga Bali, sebelumnya telah disambangi, namun selalu berakhir dengan pertikaian kontra warga lokal lantaran tabiat kaum pelaut Belanda yang memang kurang Serambi Mekah, petualangan kakak-beradik ini berakhir. Frederick sempat ditawan pasukan Aceh dan cukup mujur karena akhirnya bisa pulang ke Belanda. Sementara Cornelis bernasib jauh lebih buruk. Nyawanya pungkas di ujung rencong Laksamana Malahayati dalam duel satu lawan satu yang berlangsung di atas kapalnya Istana Berjiwa Tentara Nama aslinya Keumalahayati meskipun ia lebih dikenal dengan sapaan yang lebih singkat Malahayati. Perempuan pemberani ini masih termasuk keluarga inti kerajaan. Ayahnya, Laksamana Mahmud Syah, adalah keturunan Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah 1513–1530, pendiri Kesultanan Aceh Darussalam Rusdi Sufi dalam Ismail Sofyan, eds., Wanita Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah, 199430.Sejak kecil, Malahayati tidak terlalu suka bersolek. Ia lebih gemar berlatih ketangkasan yang kelak membawanya menuju cita-cita yang memang didambakannya menjadi panglima perang. Bakat itu mengalir langsung dari ayah dan kakeknya yang pernah menjabat sebagai laksamana angkatan laut Kesultanan Aceh Darussalam pernah diperintah oleh beberapa ratu atau sultanah. Pada periode selanjutnya pun Aceh cukup lekat dengan kepemimpinan para wanita tangguh macam Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan seterusnya. Maka, tidak terlalu dipermasalahkan jika pada akhirnya Malahayati memilih jalur militer sebagai pilihan hidupnya. Ia merupakan salah satu hasil didikan Mahad Baitul Makdis, akademi ketentaraan Kesultanan Aceh Darussalam yang merekrut beberapa orang instruktur perang dari Turki Solichin Salam, Malahayati Srikandi dari Aceh, 199526. Malahayati tampaknya memang sangat berbakat di jalan yang harus ditempuh dengan berjibaku sebagai salah satu lulusan terbaik di Mahad Baitul Makdis membawa Malahayati ke level yang lebih tinggi. Pada era Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukammil 1589-1604, ia ditunjuk menjadi Komandan Istana Darud-Dunia–Kepala Pengawal sekaligus Panglima Protokol Istana–menggantikan suaminya yang gugur saat menghadapi Portugis di Teluk Haru, perairan Alauddin juga memberi Malahayati kepercayaan untuk menduduki pucuk pimpinan tertinggi angkatan laut kerajaan dengan pangkat laksamana, jabatan yang pernah pula diemban oleh ayah juga kakeknya. Menurut Endang Moerdopo dalam Perempuan Keumala 2008xi, Malahayati disebut-sebut sebagai laksamana laut perempuan pertama di Nusantara, bahkan mungkin di dunia. Duel Melawan Kapten Belanda Malahayati tidak hanya memimpin tentara yang didominasi golongan pria, ia juga menggalang kekuatan kaum wanita, terutama para janda yang ditinggal mati suaminya dalam perang di Teluk Haru, sama seperti dirinya. Menurut Damien Kingsbury dalam Peace in Aceh 2006195, barisan janda pemberani pimpinan Malahayati ini dikenal dengan nama Inong Balee. Awalnya, pasukan Inong Balee hanya beranggotakan orang. Namun kemudian kekuatannya bertambah menjadi personel. Malahayati menjadikan Teluk Lamreh Krueng Raya sebagai pangkalan militernya, dan di perbukitan yang terletak tidak jauh dari situ ia membangun benteng sekaligus menara memang tampak menonjol pada masa-masa itu. Selain mengelola pasukan, ia juga mengawasi seluruh pelabuhan dan bandar dagang di wilayah Aceh Darussalam, beserta kapal-kapalnya. Saat itu, kesultanan memiliki tidak kurang dari 100 buah kapal berukuran besar yang masing-masing bisa mengangkut lebih dari 400 pada 21 Juni 1599, rombongan penjelajah Belanda yang dipimpin de Houtman bersaudara merapat ke dermaga milik Aceh Darussalam. Ibrahim Alfian dalam Wajah Aceh dalam Lintasan Sejarah 199967 menyebutkan bahwa dua kapal besar yang datang itu bernama de Leeuw dan de Leeuwin. Frederick dan Cornelis de Houtman bertindak sebagai kapten masing-masing kapal tersebut. Infografik Mozaik Keumalahayati. hubungan para pendatang dari Eropa itu dengan rakyat dan Kesultanan Aceh Darussalam terjalin baik-baik saja. Sampai kemudian, akibat tingkah orang-orang Belanda serta provokasi dari seorang Portugis yang dipercaya oleh Sultan Alauddin, mulai muncul benih-benih situasi yang mulai panas, Frederick dan Cornelis berkoordinasi di atas kapal mereka, mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan yang mungkin bakal datang. Dan memang benar, Sultan Alauddin memerintahkan kepada Laksamana Malahayati untuk menyerbu dua kapal Belanda yang masih bertahan di Selat Malaka terjadilah pertempuran di tengah laut. Armada Belanda rupanya kewalahan menangkal ketangguhan pasukan Malahayati yang jumlahnya ribuan, termasuk barisan janda berani mati. Hingga akhirnya Laksamana Malahayati berhasil mencapai kapal Cornelis de Houtman dan saling menggenggam erat rencong di tangannya, sementara si kapten Belanda bersenjatakan pedang. Duel satu lawan satu pun terjadi. Pada satu kesempatan di tengah pertarungan, Malahayati berhasil menikam Cornelis hingga tewas. Peristiwa itu terjadi pada 11 September 1599, tepat hari ini 421 tahun silam. Armada Belanda kalah dan kehilangan banyak orang. Sedangkan mereka yang tersisa ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, termasuk saudara Cornelis, Frederick de Houtman. Peristiwa heroik ini dikisahkan kembali oleh Marie van C. Zeggelen dalam buku berjudul Oude Glorie 1935.Beberapa warsa selepas pertempuran itu, Laksamana Malahayati wafat dengan meninggalkan nama besar yang bahkan diakui oleh bangsa-bangsa Eropa Fenita Agustina, ed., 100 Great Women Suara Perempuan yang Menginspirasi Dunia, 201087. Jenazah Sang Srikandi dari tanah rencong dikebumikan di kaki Bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh kemudian, lebih dari 400 tahun berselang, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyematkan gelar Pahlawan Nasional untuk Malahayati pada 6 November 2017. Kini orang tahu, Aceh bukan hanya punya Cut Nyak Dien atau Cut Meutia, tapi juga punya sosok perempuan lainnya yang tak kalah perkasa, laksamana wanita pertama di dunia, Malahayati. - Humaniora Penulis Iswara N RadityaEditor Irfan Teguh
1 Pulau Jawa dibagi menjadi 9 profector. 2) Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Balanda. 3) Melaksanakan kerja rodi (seperti pembuatan jalan anyaer - panarukan) 4) Mendirikan badan - badan pengadilan. 5) Meperebaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi.

Mengapaawal kedatangan cornelis de houtman diterima dengan baik oleh rakyat banten? jelaskan!. Question from @Devik20 - Sekolah Menengah Pertama - Sejarah. Search. Articles orin06 Karena pada awal kedatangan cornelis de houtman bersikap baik dan ingin membantu dan bekerjasama dengan rakyat banten .

Daritiga faktor yang mendorong Belanda memasuki perdagangan rempah-rempah internasional di mana Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan jalan rahasia pelayaran Portugis dan pada waktu itu juga pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa 1595-1597. . 463 188 386 404 158 467 467 74

pengganti cornelis de houtman dalam menguasai indonesia adalah