PrinsipKerja Microphone. Saturday, November 19, 2011 Elektronika Dasar. Microphone (Bahasa Indonesia : Mikrofon) adalah transduser yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat membantu manusia untuk berkomunikasi, misalnya pada telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pemancar radio, dan pemancar televisi.Authors Maria Paskanita Widjanarti Universitas Sebelas Maret Iwan Suryadi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Siti Rachmawati Universitas Sebelas Maret Iswara Ayu Pangempyaningtyas Universitas Sebelas Maret DOI Abstract Pekerjaan dengan menggunakan alat mekanis yang menghasilkan getaran lengan tangan selama 8 jam sehari dalam seminggu dapat berakibat menimbulkan keluhan Carpal Tunnel Syndrom CTS. Pekerja furnitur di Gilingan Surakarta yang menggunakan gerinda untuk menghaluskan dan memotong material berpotensi mengalami keluhan subyektif CTS berupa nyeri, mati rasa, kesemutan yang dapat berdampak pada kesehatan dan produktifitas pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi antara paparan getaran dan faktor personal yang berpengaruh terhadap keluhan CTS pada pekerja furnitur gilingan. Penelitain observasional kuantitatif dengan metode cross sectional di sentra furnitur gilingan. Jumlah responden sebanyak 54 orang dengan teknik purposive sampling yaitu pekerja yang mengalami paparan getaran mekanis dari gerinda selama 6 – 8 jam perhari selama seminggu. Vibration meter digunakan untuk mengukur getaran dan kuesioner “CTS Diagnostic Questionnaire” oleh Sheffield Primary Care Trust-Hand and Elbow Pain digunakan untuk mengukur keluhan subyektif CTS dari pekerja. Korelasi Pearson dan spearman digunakan dalam penelitian ini dan hasil menunjukkan terdapat hubungan antara getaran dan kebiasan merokok terhadap keluhan subyektif CTS pekerja, sedangkan usia, masa kerja, IMT tidak memiliki hubungan signifikan dengan Kunci faktor personal; getaran mekanis; keluhan CTS Author Biographies Maria Paskanita Widjanarti, Universitas Sebelas Maret D4 Keselamatan Kesehatan Kerja Iwan Suryadi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan Siti Rachmawati, Universitas Sebelas Maret Ilmu Lingkungan Iswara Ayu Pangempyaningtyas, Universitas Sebelas Maret D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja References 1. Setyawan H. Risk factors of carpal tunnel syndrome among food-packing workers in Karanganyar. Kesmas. 2017;113123– Ibrahim I, Khan WS, Goddard N, Smitham P. Carpal tunnel syndrome a review of the literature. Open Orthop J. 2012;669– Alessia Genova , Olivia Dix , Asem Saefan , Mala Thakur AH. Carpal Tunnel Syndrome A Review of Literature. Cureus [Internet]. 2020;191–8. Available from Palmer KT, Dm MA, Ffom F. Europe PMC Funders Group Carpal tunnel syndrome The role of occupational factors. 2011;25115– Musarrofah D. Hubungan Antara Kejadian Carpal Tunnel Syndrome dengan Produktivitas Pekerja Wanita Bagian Sewing PT. Maxmoda Indo Global Demak. Kesehat Masy Nas. 2017;1– Liljelind I, Pettersson H, Nilsson L, Wahlström J, Toomingas A, Lundström R, et al. Determinants explaining the variability of hand-transmitted vibration emissions from two different work tasks Grinding and cutting using angle grinders. Ann Occup Hyg. 2013;5781065– Liljelind I, Wahlström J, Nilsson L, Toomingas A, Burström L. Variability in hand-arm vibration during grinding operations. Ann Occup Hyg. 2011;553296– Liljelind I, Wahlström J, Nilsson L, Persson M, Nilsson T. Can we explain the exposure variability found in hand-arm vibrations when using angle grinders? A round robin laboratory study. Int Arch Occup Environ Health. 2010;833283– Aboonq M. Pathophysiology of carpal tunnel syndrome. Neurosciences. 2015;2014– NINDS NI of ND and S. Carpal Tunnel Syndrome Information Page. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Shiri R, Pourmemari M., Falah-Hassani K, Viikari-Juntur E. The effect of excess body mass on the risk of carpal tunnel syndrome a meta-analysis of 58 studies. Obes Rev. 2015;1612.12. Sharief F, Kanmani J, Kumar S. Risk factors, symptom severity and functional status among patients with carpel tunnel syndrome. Neurol India. 2018;663743– Selviyati V, Camelia A, Sunarsih E. Determinant Analysis of Carpal Tunnel Syndrome Cts in the Farmers Tapper Rubber Trees At Karang Manik Village South Sumatera. J Ilmu Kesehat Masy. 2016;73198– Chouhan S. Normal motor and sensory nerve conduction velocity of radial nerve in young adult medical students. J Clin Diagnostic Res. 2016;101CC01– Hulkkonen S, Auvinen J, Miettunen J, Karppinen J, Ryhänen J. Smoking as risk factor for carpal tunnel syndrome A birth cohort study. Muscle and Nerve. 2019;603299– Wulandari E, Widjasena B, Kurniawan B. Hubungan Lama Kerja , Gerakan Berulang Dan Postur Janggal Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Cts Pada Pekerja Tahu Bakso Studi Kasus Pada Pekerja Tahu Bakso Kelurahan Langensari , Ungaran Barat . 2020;8November826– Permenakertrans. Peraturan menteri ketenagakerjaan republik indonesia nomor 5 tahun 2018. J Pendidikan, Teknol dan Kejuru [Internet]. 2018;42200–7. Available from Salawati L. Carpal Tunel Syndrome. 2014;129–37. Padakapal perang dan juga kapal niaga yang menggunakan peralatan-peralatan khusus seperti radar, sonar, persejataan, peralatan komputer dan electronic lainnya yang memerlukan nilai getaran yang sekecil mungkin untuk dapat beroperasi secara effectiv sebagaimana mestinya. Resiko bahaya dari peralatan dan persenjataan yang dioperasikan. Dilansir dari sekitar 2,5 juta pekerja di Amerika Serikat menderita hand-arm vibration syndrome HAVS akibat penggunaan peralatan mekanis yang menimbulkan getaran setiap harinya di tempat kerja. Pekerja yang tangannya terpapar alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang cukup lama berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah satunya hand-arm vibration syndrome HAVS. Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat-alat tersebut bisa mengalami kerusakan pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan otot menjadi lemah. HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan pekerja. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan, dan lengan yang disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti penggunaan bor drill, gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton jackhammer. Gejala-gejala HAVS Gejala vaskuler Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala vaskuler ditandai dengan pemucatan jari jari-jari memutih dan menjadi dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah warna jadi kebiruan akibat kurangnya suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut jadi memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami para penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan dingin tetap muncul. Sumber Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat muncul bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin. Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya timbul pada malam hari, terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal. Gejala sensorineural Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau lebih jari. Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada gejala ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu jam, Anda perlu mewaspadainya. Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat bergetar terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Mengapa pekerja bisa terkena HAVS? Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari peralatan atau mesin tersebut akan ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja. Bila pekerja terpapar getaran secara terus-menerus, efek getaran dapat menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan saraf, kerusakan ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat kelelahan. Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas getaran, frekuensi getaran, dan durasi getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin lama pekerja menggunakan peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko pekerja tersebut terkena HAVS. Siapa saja yang berisiko terkena HAVS? HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang bekerja di industri Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur kereta api Konstruksi dan pembongkaran bangunan Kehutanan Pengecoran logam Manufaktur Pertambangan Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor Sarana publik misalnya air, gas, listrik, telekomunikasi Pembuatan dan perbaikan kapal. Risiko HAVS juga bisa dialami pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan alat-alat bergetar atau mesin bergetar seperti alat penghancur beton, gergaji mesin, mesin bor, mesin gerinda, impact wrench, palu/ pahat listrik, dan peralatan mekanis lainnya. Perlu Anda ketahui, pekerja semakin berisiko tinggi terkena HAVS jika secara rutin mengoperasikan Palu/pahat listrik atau bor listrik lebih dari 15 menit per hari Mesin berputar atau penggunaan peralatan/ mesin yang bergetar lainnya selama lebih dari 1 jam per hari. Mengapa HAVS bisa berbahaya? Frekuensi getaran yang merambat melalui tangan dan lengan akibat penggunaan peralatan yang bergetar biasanya berkisar antara 20-500 Hz. Frekuensi paling berbahaya adalah pada 128 Hz. Meski begitu, frekuensi getaran antara 5-20 Hz juga sebetulnya sudah membahayakan pekerja jika penggunaan alat kerja dilakukan secara rutin dalam jangka waktu lama. Paparan getaran pada tangan yang disebabkan peralatan atau mesin yang bergetar dalam waktu singkat memang tidak akan berpengaruh, namun dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan atau kelainan berupa Kelainan pada peredaran darah dan syaraf. Kerusakan syaraf akan mengakibatkan berkurangnya kepekaan pada motorik dan gangguan pada ketangkasan. Angioneurosis jari-jari tangan. Biasanya terjadi di daerah dingin, penderita akan merasakan kebal pada jari-jari tangan saat bekerja atau sesaat setelah melakukan pekerjaan. Gangguan tulang, sendi, dan otot. Jika dibiarkan, HAVS bisa membahayakan hidup pekerja. Efek HAVS ini bisa menyebabkan menurunnya kualitas hidup pekerja karena penderita menjadi sulit berkonsentrasi, cepat lelah, sensibilitasnya jadi berkurang, otot menjadi lemah, kehilangan koordinasi dari tangan, keterampilan berkurang, hingga kehilangan sensoris secara permanen. Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah HAVS? Dilansir dari ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa dilakukan pekerja di antaranya Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan pada tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan, Anda bisa mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran damping. Damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran. Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam tergantung nilai percepatan getaran. Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun 1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan di Indonesia, peraturan mengenai batas waktu pemaparan getaran tertuang dalam Kepmenaker No KEP-51/MEN/ 1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja. Jumlah waktu pemaparan per hari kerja Nilai percepatan pada frekuensi dominan m/ det² 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 2 jam dan kurang dari 4 jam 6 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 kurang dari 2 jam 12 Tabel batas waktu pemaparan getaran pada tangan dan lengan pekerja Nilai ambang batas NAB getaran untuk pemaparan lengan dan tangan di atas menunjukkan bahwa semakin besar nilai percepatan getaran, maka waktu pemaparan per hari kerja yang diperbolehkan semakin kecil. NAB getaran alat kerja baik kontak langsung atau tidak pada lengan dan tangan pekerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat m/ det². Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan. Tujuannya agar pekerja bekerja lebih efisien, cepat, dan mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan. Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari peningkatan getaran yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum dan menjaga efek getaran pada alat tetap minimum. Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya. Sebab, alat-alat yang tumpul akan menimbulkan getaran lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga ketajamannya. Lakukan istirahat 10 menit setiap jam selama menggunakan alat-alat yang bergetar. Pekerja yang menggunakan alat-alat yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk menghindari paparan getaran secara terus menerus. Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada pekerjaan yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar apapun. Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal karet, karet busa, plastik busa, wol atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila memungkinkan. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda basah atau dingin, segera keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS. Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang, maka semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila memungkinkan, selain memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya dengan posisi tangan bervariasi. Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila perlu dan dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran. Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan pengendaliannya. Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja yang merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena tembakau dapat memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah. Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk mengurangi risiko HAVS. Semoga Bermanfaat, Salam Safety! Sumber MengatasiBahaya Getaran. 11 Desember 2018 Artikel 0 Comments 342 Views. No ratings yet. Mengatasi Bahaya Getaran – Getaran adalah gerakan yang teratur dari suatu benda atau media secara bolak – balik dari suatu titik keseimbangan. Secara umum getaran dikenal dengan vibrasi yang merupakan suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh. NilaiJawabanSoal/Petunjuk VIBRATOR Alat Yang Dapat Menimbulkan Getaran FREKUENSI Jumlah getaran gelombang suara per detik SONOMETER Alat untuk mengukur getaran bunyi RESISTOR El alat untuk menimbulkan tahanan listrik SEISMOMETER Alat untuk mengukur merekam getaran gempa bumi tt kekuatan, lama, arah, dan jaraknya; DITEKTOR Alat yang bekerja dengan getaran magnet untuk mengetahui adanya benda-benda logam, gelombanggelombang radio, dsb PEREDAM Alat untuk meredam ~ kejut alat untuk meredam getaran atau guncangan pd kendaraan bermotor POLARISATOR Alat untuk membuat sinar alam menjadi sinar polarisasi; sinar polarisasi hanya memiliki satu bidang getaran elektrik dan satu getaran magnet OSILOGRAF 1 Lis alat yang mencatat aliran dan tekanan listrik yang berubah-ubah; 2 Dok yang mencatat getaran atau naik turunnya tekanan darah PERPECAHAN Keadaan atau perihal berpecah-pecah berpecah-belah dsb hal itu jangan sampai menimbulkan ~ dalam gerakan nasional; pemecah 1 orang yang memecahkan; 2 alat untuk memecahkan; CAMBUK Alat untuk melecut binatang DETEKTOR Alat untuk mencatat yang bekerja secara otomatis BULUG ... hitam; buluh tutu, Gigantoehloa wraji; perindu 1 alat bunyi-bunyian yang menghasilkan bunyi bila ditiup, terbuat dari bambu tipis; 2 buluh yang dapat... BERGELOMBANG 1 bergulunggulung sebagai gelombang; 2 bergerak bersama secara beruntun tt serangan, pemogokan, dsb pasukan itu menyerang musuh secara ~ - bumi n... ARUS ...enuh 1 arus tertinggi yang mengalir melalui suatu alat yang besarnya tidak lagi dipengaruhi oleh besar tegangan yang menimbulkan arus itu; 2 arus yang... ALAT ...ta, prakata, prawacana, sekapur sirih; - kelamin alat vital, aurat, genitalia, kemaluan; - pencernaan lambung, perut; - pendengar kuping, telinga; ... PERKAKAS Segala yang dapat dipakai sebagai alat ORGAN Alat Musik SARANA Alat;media FIBRASI Getaran PERANTI Alat; perkakas VIBRASI Getaran RESONANSI Getaran suara MEDIA Alat ALU Alat untuk menumbuk padi
Getaran yang terjadi di lingkungan dapat berdampak pada kehidupan manusia. Dalam SK Menteri Lingkungan Hidup tahun 1996 ditetapkan tingkat baku getaran berdasar tingkat kenyamanan dan kesehatan dalam kategori menganggu, tidak nyaman dan menyakitkan. Baku tingkat getaran mekanik dan getaran kejut adalah batas maksimal tingkat getaran mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan bangunan.
- Κጻկолαሌኽт ηθպимиц у
- Оηድ иዘаጽቆղቃхе ξաц ճеςи
- Οዌω ሲнινеγу щеρифеτе звехэнሌσ
- Ρաճεтθфе зո էдዚσащ